Agar Anda Menjadi Haji yang Mabrur, Berikut Ciri-Ciri Serta Hal yang Seharusnya Dihindari Saat Haji

Kategori : Haji, Ditulis pada : 25 Agustus 2023, 09:12:18

Seringkali kita mendengar umat muslim mendoakan kepada orang yang berangkat ataupun pulang dari haji, “Semoga menjadi haji yang mabrur.” Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Dan apakah ciri seseorang dikatakan menjadi haji yang mabrur tersebut?

Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau diterima oleh Allah SWT. Namun secara istilah, haji mabrur adalah haji yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasulullah SAW, serta memperhatikan rukun, syarat, wajib serta larangan dalam ibadah haji. Pastinya, setiap mukmin yang menjalankan ibadah haji berharap bisa menjadi haji yang mabrur ketika pulang dari Baitullah.

61.jpg

Photo by Abdulla Dhahri on Unsplash

Pastinya terdapat ciri-ciri seorang yang telah melaksanakan haji disebut menjadi haji mabrur. Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda meraih haji mabrur nantinya. Mulai dari ciri-cirinya, hingga hal-hal yang wajib dihindari ketika berada di tanah suci. Simak sampai akhir ya!

Ciri-Ciri Menjadi Haji Mabrur

Terdapat beberapa hadits Rasulullah yang menyebutkan tentang ciri-ciri seseorang menjadi haji mabrur. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad,

“Wahai Rasulullah SAW, apakah itu haji mabrur? Rasulullah kemudian menjawab: Memberikan makanan serta menebar kedamaian.” (HR. Ahmad)

Di lain kesempatan, sahabat juga bertanya perihal ciri-ciri haji mabrur, maka Rasulullah berkata: “Memberikan makanan dan berbicara dengan santun.” Dalam hadits Nabi SAW lain yang diriwayatkan oleh Muslim, “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji sedang ia tidak rafats serta tidak fusuq, maka ia akan kembali dalam keadaan sama seperti saat ia dilahirkan oleh ibunya.”

Apa itu rafats? Rafats adalah tindakan yang keji atau tak senonoh misalnya melakukan hubungan suami-istri atau bercumbu. Sedangkan fusuq yaitu melakukan perbuatan maksiat yang bisa merusak keimanan juga aqidah terhadap Allah SWT.

Dengan begitu, dapat diketahui beberapa ciri-ciri menjadi haji yang mabrur, antara lain adalah sebagai berikut:

- Menimbulkan kedamaian untuk orang di sekitarnya

-Sopan dan santun ketika berbicara

-Peduli dengan lingkungan sekitar, contohnya dengan memberi makan untuk orang-orang yang membutuhkan

- Membersihkan pikiran, perkataan serta perbuatan, dengan meninggalkan kegiatan maksiat ataupun hal yang tidak senonoh lainnya.

Nah, dengan mengetahui ciri haji mabrur tersebut, seluruh hal tersebut dapat tercermin ketika seseorang kembali dari beribadah haji, ia akan menjadi seseorang yang lebih baik, lebih santun serta mengasihi kepada orang lain lebih daripada sebelumnya.

62.jpg

Photo by Abdullah Mukadam on Unsplash

Hubungan baik yang tercipta tak hanya tentang dirinya dengan Allah (hablum minallah), namun juga hubungan baik yang terjalin antar manusia (hablum min-annaas). Hal lain yang muncul, menurut Hasan Al Bashri yaitu sikap zuhud. Haji yang mabrur akan lebih dekat kepada Allah, ia akan cenderung melepaskan dari kehidupan dunia dan ia semakin mencintai amal ibadah untuk akhiratnya.

“Tanda (ciri) mabrurnya haji seseorang yaitu ia meninggalkan perbuatan yang buruk yang ia lakukan sebelum ia haji.”

Artinya, secara menyeluruh seorang disebut sebagai haji mabrur yaitu ia yang segala unsur kehidupannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Hal-Hal yang Wajib Dihindari

Setelah uraian tentang ciri-ciri haji mabrur di atas, berikut ini hal-hal yang wajib Anda hindari supaya nantinya Anda termasuk menjadi haji mabrur. Di antara hal-hal yang wajib dihindari tersebut adalah:

Memurnikan Niat Haji Hanya Untuk Ibadah Kepada Allah

Segala sesuatu tergantung kepada niatnya. Sangat dianjurkan untuk memurnikan niat melaksanakan ibadah haji yakni semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT. Jangan sampai ada niat-niat lain yang bisa merusak pahala ibadah haji Anda.

contohnya, niat haji hanya untuk ‘ dianggap mampu’ menunaikan haji, ingin selfie di depan Ka’bah, bahkan hanya ingin sekedar dipanggil ‘Pak Haji’ atau ‘Bu Hajjah’. Oleh karena itu, harus sering-sering mengulang niat selama menjalani ibadah haji agar niat selalu terjaga.

Membersihkan Biaya yang Digunakan Untuk Berhaji dari yang Haram

Haji adalah ibadah yang suci, dilaksanakan di tanah suci maka segala hal yang ada kaitannya dengan pelaksanaannya haruslah bersih. Termasuk harta yang dipakai untuk haji. Hindarilah segala hal yang haram, serta senantiasa berhati-hati agar tidak terjebak godaan setan demi meraih gelar haji.

63.jpg

Photo by Sulthan Auliya on Unsplash

Menghindari Rafats, Fusuq dan Jidal

Saat menunaikan ibadah haji, hindari perbuatan yang buruk seperti melontarkan perkataan kotor, bersikap tidak baik, dan melakukan hal yang tak senonoh atau biasa disebut rafats. Tidak boleh pula fusuq, atau bermaksiat dan melanggar aturan Allah. Dan terakhir tak boleh jidal atau bertengkar, bermusuhan apalagi sampai berkelahi.

Tidak Boleh Bersikap Sombong

Hal yang sering tak disadari oleh jamaah haji, yaitu bersikap sombong. Merasa diri sudah baik dengan menjalani ibadah haji, tapi sejatinya manusia tempatnya salah dan lupa. Jangan sampai Anda merasa sudah baik daripada orang lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji.

Tidak Berlebih-lebihan

Hal terakhir yang wajib dihindari yaitu sikap berlebih-lebihan. Baik dalam hal berpakaian, interaksi antar lawan jenis saat melaksanakan ibadah haji dan seterusnya. Karena pada dasarnya Allah tak menyukai hamba-Nya yang berlebih-lebihan (israf).

Itulah beberapa ciri menjadi haji mabrur serta hal-hal yang wajib dihindari. Semoga menjadi haji yang mabrur untuk Anda yang menunaikan ibadah haji ke Baitullah.

Chat Dengan Kami
built with : https://prohajj.co.id